“Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS. An-Nisa (4) : 86)
Allah SWT berfirman:
“Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, dirumah saudaramu yang perempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki, di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu untuk makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki suatu (rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.” (QS.An Nur (24) : 61)
Nabi SAW bersabda :
“Kamu tidak akan masuk surga sampai kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman sampai kamu mencintai sesamamu, apakah kamu menginginkan aku untuk memberitahumu bagaimana mencintai sesama? Ucapkan Assalamu’alaikum.” (HR. Bukhori)
Nabi SAW bersabda :
“Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada 6 perkara: salah satunya adalah jika kamu bertemu dengan seorang muslim ucapkan Assalamu’alaikum.” (Shohih Muslim No. 2162)
- Sunnah mengucapkan salam dan membuat orang lain merasa damai dengan disertai senyuman.
- Memberikan salam adalah dianjurkan selain itu merupakan hak seorang muslim
- Wajib menjawab salam, tidak ada perselisihan diantara fuqoha’
Nabi SAW bersabda :
“Hendaklah sekelompok orang jika melewati sekelompok orang yang lain untuk mengucapkan salam, dan bagi mereka wajib menjawabnya.” (HR. Abu Dawud No. 5210).
1. Bagaimana menjawab salam
- Jika seseorang mengucapkan salam, jawablah dengan salam yang lebih baik
- Tidak ada bukti yang diucapkan yang lebih baik dari pada Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
- Umar bin Khatab dan Imam Ali mengucapkan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
2. Jangan mengucapkan Wa’alaikum salaam jika tidak ada salam yang diberikan.
Jabir bin Sulain menceritakan bahwa: “Saya mengunjungi Rosululloh dan berkata Wa’alaikum salaam, Rosululloh berkata “Jangan katakan Wa’alaikum salaam, katakan Assalamu’alaikum (jangan menjawab salam jika tidak ada salam).” (HR. Tirmidzi No. 2722)
3. Dianjurkan memberikan salam tiga kali
Diceritakan oleh Anas: “Ketika Rosululloh memasuki kumpulan orang, dia memberi salam tiga kali.” (HR. Bukhori No. 6244)
Ditujukan kepada kumpulan orang dan tidak pada individu
4. Memberi salam dengan bangga dan keras
Abdulloh bin Umar berkata: “Tidak ada pahala jika salam tidak diucapkan dengan keras, dan kamu harus menjawab dengan yang sama atau lebih keras.”(HR. Bukhori)
Rosululloh bersabda: “Jika kamu mengucap salam, ucapkan dengan keras sehingga orang dapat mendengarnya.”(Kitab Al Adab, Imam Bukhori, No. 1005).
Keras ini disini maksudnya cukup untuk didengar, bukan keras seperti berteriak dan mengejutkan orang.
5. Salam harus ditujukan untuk umum ketika memasuki kumpulan orang dan tidak untuk orang tertentu
Seorang laki-laki datang pada Rosululloh dan berkata: “Beritahu saya sesuatu yang bagus tentang Islam”, Rosululloh berkata “Memberi makan orang dan memberi salam pada orang yang kamu kenal dan juga pada orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Bukhori No. 12, Shohih Muslim No. 39)
6. Orang yang masuk harus memberi salam
Tiga laki-laki datang pada Rosululloh, Rosululloh berkata pada mereka “Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh” dan berkata “orang yang masuk harus memberi salam”(Kitab Al Athkar, Imam Nawawi)
7. Orang yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan, ketika berjalan orang yang jumlahnya sedikit mengucapkan salam kepada yang jumlahnya lebih banyak, yang muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua
Rosululloh SAW bersabda:
“Yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk.” (Diriwayatkan oleh Abu Huroiroh, Bukhori No. 6232)
- Bagaimana jika yang berjalan memberi salam kepada yang berkendaraan, atau yang duduk memberikan kepada yang berjalan? Hal itu dibolehkan, tapi yang sebaliknya disunahkan.
- Bagaimana jika keduanya berusia sama atau keduanya sama-sama jalan kaki? Siapa yang harus mengucapkan salam terlebih dulu?
“Jika dua orang yang berusia sama, yang lebih baik diantara mereka adalah yang pertama mengucapkan salam.” (Shohih Bukhori No. 6077, Kitab Al Adab, Imam Bukhori No. 994).
8. Bolehkah seorang laki-laki mengucapkan salam kepada seorang wanita?
- Fuqoha’ berbeda pendapat dalam masalah ini
- Mengucapkan salam kepada seorang wanita muda dilarang
- Mengucapkan salam kepada seorang wanita yang lebih tua dibolehkan selama tidak menimbulkan fitnah (seusia ibu atau nenek)
- Syekh Omar Bakri Muhammad berpendapat tidak boleh, kecuali dalam konteks syariat (contoh ; dalam masalah jual beli, pergi ke toko di pagi hari dan mengucapkan Assalamu’alaikum)
- Ibnu Qoyyim berkata, Ahmad bin Hambal memberi salam kepada wanita tua, dan mungkin wanita dengan mahramnya
- Ibnu Abi Hazm meriwayatkan bahwa :
“Ada seorang wanita tua yang membawakan kami beberapa kurma, dia mencangkul tanah dan memasak, kami mengucapkan salam, dihadiri para shahabat, dia menjawab Wa’alaikum salaam”(HR. Bukhori No. 6248)
9. Dapatkah memberikan salam kepada anak kecil?
- Ya, perbuatan tersebut berpahala dan terpuji. Anas bin Malik meriwayatkan “Bila Nabi SAW pergi bertemu dengan anak kecil dan dia mengucapkan “Assalamu’alaikum” pada anak-anak itu” (HR. Bukhori No. 6247)
- Jika seorang anak mengucapkan salam kepada orang dewasa, apakah wajib dijawab ?
- Salam tersebut tidak wajib dijawab, tapi dianjurkan untuk dijawab, karena mereka tidak terkenai taklif (Hanafiyah, Syafi’i, Maliki)
- Beberapa ulama, Hambali mengatakan wajib. Ketika Rosululloh masuk ruang tidur dia mengucapkan salam dengan pelan, khawatir membangunkan yang mendengar (HR. Bukhori No. 2075)
10. Tidak boleh mengucapkan salam pada orang kafir
Rosululloh SAW bersabda :
“ Jangan menyapa Yahudi dan Nasrani dengan salam, jika kamu melihat mereka dengan saling berhadapan jauhi mereka. Jika dia mengucapkan salam, katakan Wa’alaikum”. (HR. Muslim N0. 2167)
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rosululloh SAW bersabda :
“Jika ahli kitab mengucapkan salam, ucapkan Wa’alaikum “. (HR. Bukhori No. 6258)
“ Seorang Yahudi mengucapkan salam kepada Rosululloh, Asaam Alaikum (kematian berada di atasmu) Rosululloh menjawab Wa’alaikum “.
11. Bagaimana jika kamu memasuki kumpulan orang yang di dalamnya terdapat muslim dan non muslim ?
- “Rosululloh mengucapkan salam pada suatu jamaah, orang-orang musyrik berada di antara mereka”. (HR. Bukhori No. 6254)
- Imam Ahmad bin Hambal berkata : “Jika saya pergi ke suatu jamaah, orang-orang kafir dan Islam ada di sana saya mengucapkan salam, niat saya hanya untuk orang-orang Islam.”
12. Dapatkah kita memberi salam dengan tangan ?
- Melalui periwayatan dari Jabir, Rosululloh SAW bersabda :
- “ Jangan memberi salam dengan salamnya orang-orang Yahudi, dengan kepala mereka, dengan tangan atau dengan jari .” (HR. Imam Nasa’i juga disebutkan di Fathul Bari’, Imam Ibnu Hajar As qalani)
- Ketika seorang wanita mengucapkan salam pada Rosululloh dia menjawab dengan tangan.
- Juga boleh memberi salam dengan tangan pada orang yang bisu dan tuli
- Bukan berasal dari sunnah, seorang wanita yang mencium wanita lainnya (ketika memberikan salam).
- Ketika sedang berdo’a
Jabir Ibnu Abdullah mengisahkan, “ Rosululloh SAW mengirim kami pada suatu misi . Khutabah sedang sholat, saya mengucapkan salam padanya, dia mengangkat tangannya padaku. Setelah itu khutabah berkata kepada Jabir Ibnu Abdullah, “Apakah kau melihatku menjawab “….” Ya itu yang Rosululloh ajarkan pada kami “ (HR. Muslim No. 540, Aqbu Daud No. 925)
13. Bagaimana salam diucapkan ketika seseorang membaca Al Qur’an ?
Diizinkan untuknya bertanya
Salam wajib dijawab (meskipun tidak harus langsung ketika seorang membaca Al Qur’an , tetapi setelah dia memberhentikan bacaannya)
14. Ketika seseorang berada di toilet tidak boleh mengucapkan salam
- Diriwayatkan oleh Ibnu Umar, “ Seorang laki-laki mengucapkan salam kepada Rosululloh ketika dia di toilet, Rosululloh tidak menjawab, tidak juga mengangkat tangannya. Rosululloh berkata : “ Saya tidak suka nama Allah SWT disebut tanpa kesucian.” (HR. Muslim No. 370)
- Ketika memasuki rumahnya dan tidak ada orang, tetap ucapkan Assalamu’alaikum atas dirinya sendiri
- Disunnahkan mengucapkan salam pada keluarga atau istri
- Jika seseorang menitipkan salam pada orang lain, maka fardlu baginya untuk menjawab salam
- Imam Hambali berkata “Wajib sholat 2 rakaat di masjid sebelum mengucapkan salam”
- Pada watu sholat jumat, ketika Imam sedang berkhutbah tidak diizinkan berbicara atau mengucapkan salam . (Bukhori No.934)
- Jika seseorang berbicara dengan anda tanpa salam, hukumnya makruh.
- Jika seseorang sedang makan dan anda mengucapkan salam, maka wajib dijawab.
- Sunnah mengucapkan salam meskipun anda sedang makan, hadits mengatakan meskipun
- anda ditodong sekian banyak senjata.
Seseorang yang melakukan perbuatan haram, kemudian sholat, dia mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi tidak pernah menjawabnya. (Bukhori No.4418)
15. Bagaimana Berjabat Tangan
“Berjabat tangan, akan menghilangkan kebencian dari hatimu, memberi karunia, dan kamu akan saling mencintai” (Mu’watta Imam Malik, No.1685)
“Kapanpun 2 orang bertemu, kemudian berjabat tangan, Allah akan mengampuni mereka sebelum mereka dipisahkan”.(Abu Daud No.5212, Bukhari No.6263)
Tidak diizinkan berjabat tangan setelah sholat
Sunnah berjabat tangan kepada anak-anak, dengan mengusap kepala mereka.(Bukhori No.966, Bab berjabat tangan)
Bai’at dilakukan secara lisan. (hadits dari Aisyah, Bukhori No. 2588)
“ Ada perempuan berkata kepada Rasulullah SAW,”Anda seperti ayahku, mari kita berjabat tangan.” Rasulullah SAWbersabda: ”Saya tidak berjabat tangan dengan perempuan, perkataanku pada satu perempuan sama dengan perkataanku kepada seratus perempuan.” (Musnad Imam Ahmad Ibnu Hambal No.20466, Tirmidzi No.1597, Ibnu Majjah No.2874)
Sunnah berjabat tangan dengan meletakkan telapak tangan secara penuh.